iklan

Razia Berdarah Lubuk Linggau......!!!!, Kapolri akan Gembleng Polisi Baru

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menyesalkan peristiwa penembakan yang dilakukan anggotanya terhadap penumpang mobil Honda City di Jalan Fatmawati, Kecamatan Lubuk Linggau Timur 1, Kabupaten Lubuk Linggau, Sumatera Selatan, Selasa, 18 April 2017.

Menurut Tito, ada tindakan diskresi yang kurang tepat dilakukan anggotanya ketika menjalankan tugas di lapangan.


Razia Berdarah Lubuk Linggau......!!!!, Kapolri akan Gembleng Polisi Baru

"Ini mungkin ada tindakan diskresi mungkin kurang tepat," kata Tito di Stadion Olahraga PTIK, Jakarta Selatan, Rabu (19/4/2017).

Tito Karnavian mengatakan, setiap anggota kepolisian memiliki kewenangan diskresi yaitu kewenangan untuk menilai secara subjektif tentang sesuatu peristiwa dan kemudian mengambil opsi tindakan yang tepat. Langkah tersebut diambil dalam rangka melindungi keselamatan publik dan keselamatan petugas itu sendiri.

Baca JugaDimutasi Jadi Kapolda Papua....!!! Berikut Perubahan di Tubuh POLRI

"Nah artinya setiap anggota polisi di seluruh dunia termasuk anggota Polri harus memiliki kemampuan mampu menilai dan mengambil tindakan yang tepat," ucap Tito.

Terkait hal itu, ia menegaskan, pihaknya akan melakukan evaluasi terkait penggunaan kewenangan hak diskresi kepada seluruh anggotanya.

"Itu yang perlu dievaluasi di kepolisian, Polri khususnya. Agar anggota kita lebih banyak lagi drill-drill di tingkat pendidikan dan kemudian drill di lapangan saat bertugas," terang Tito Karnavian

Kronologi Kasus

Penembakan polisi terhadap mobil Honda City hitam nomor polisi BG 1488 ON di Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, sempat menghebohkan.
Menurut kronologis versi polisi yang beredar di lapangan, tertembaknya warga sipil diduga pelaku kejahatan karena menerobos razia cipta kondisi yang digelar personel gabungan jajaran Polres Lubuklinggau dan Polsek Timur I Kota Lubuklinggau, Selasa (18/4/2017).
Sebelum pelaksanaan Perwira Pengawas Kapolsek Timur AKP M. Ismail dalam apel pengarahan pimpinan sebelum razia memerintahkan anggota tidak menggunakan senjata api.

Baca Juga : Kapolri: Pengamanan Pilkada DKI 2017 Melebihi Aksi 212
Kronologis kejadian, pada Selasa, 18 April 2017, sekira pukul 10.00 WIB berlangsung giat razia stasioner dengan Perwira Pengawas Kapolsek Timur AKP M. Ismail dan Perwira Pengendali Ipda Fransisko Yosef (Kanit Pam Obvit Sat Sabhara Polres Lubuklinggai) di pertigaan Jalan Fatmawati, Kecamatan Lubuklinggau Timur I.
Sekira pukul 11.30 WIB melintas mobil sedan merek Honda City warna hitam nopol BG 1488 ON yang berisikan delapan orang warga sipil (hasil cek samsat kendaraan tidak terdaftar) dari arah Mesat Seni menuju Bandara Silampari. Ketika hendak diberhentikan mobil tersebut tidak mau berhenti dan mencoba menabrak anggota yang sedang melakukan razia.
Mobil tersebut datang dari arah Curup akan menuju ke Muara Beliti untuk melaksanakan kondangan keluarga. Sebelum berangkat ke Muara Beliti, mobil menjemput saudari Novi yang beralamat di RT 09 Kelurahan Karya Bakti, Kecamatan Lubuklinggau Timur I, Kota Lubuklinggau.
Setelah menjemput saudari Novi mobil berangkat menuju Muara Beliti melintasi Jalan Fatmawati Soekarno. Sesampai di depan SMA Negeri 5 Ada razia cipta kondisi yang dilakukan oleh anggota Satlantas Polres Kota Lubuklinggau.
Ketika hendak diberhentikan mobil tersebut tidak mau berhenti dan mencoba menabarak anggota yang sedang melakukan razia.
Melihat gelagat yang tidak baik tersebut anggota mengambil inisiatif untuk mengejar. Setibanya di Jalan SMB II Kelurahan Margamulya ada anggota Polres Lubuklinggau yang mengejar dan menembak sebanyak 10 kali.
Petugas Polres Lubuklinggau yang mengejar mobil sedan tersebut menggunakan Mitsubishi Kuda Patroli Lantas. Setelah mobil tersebut berhenti terdapat lebih kurang enam orang dan empat orang mengalami luka tembak dan satu orang meninggal
Adapun identitas korban yang mengalami luka tembak berada di Rumah Sakit Sobirin yaitu: 

1. Ibu Dewi Erlina bin Aswan (40), kakak kandung saudari Novianti. Ibu rumah tangga ini tertembak di bahu kiri atas. Ia beralamat di Dusun 4 Desa Blitar Muka, Kecamatan Sindang Kelingi, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu.
2. Novianti (30) tertembak di pundak kanan. Ibu rumah tangga ini beralamat di RT 09 Kelurahan Karya Bakti, Kecamatan Lubuklinggau Timur I, Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan.
3. Genta (2) tertembak kepala samping kiri, anak Ibu Novianti.
4. Ibu Surini (54) meninggal, tertembak sebanyak tiga kali di dada (orangtua saudari Dewi Erlina). Ia beralamat di Dusun 4, Desa Blitar Muka, Kecamatan Sindang Kelingi, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu.
5. Indra (33) tertembak di leher depan (kritis). Ia adik kandung saudari Dewi Herlina dan beralamat di Dusun 4, Desa Blitar Muka, Kecamatan Sindang Kelingi, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu.
6. Diki (30), sopir, tertembak di perut kiri, beralamat di Dusun 4, Desa Blitar Muka, Kecamatan Sindang Kelingi, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu.
Sekira pukul 17.40 WIB saudara Indra kondisinya kritis dan segera dievakuasi ke Rumah Sakit Palembang.
Kejadian tersebut telah ditangani oleh pihak berwajib dan sampai dengan saat ini masih dilakukan pengamanan di seputaran Rumah Sakit Sobirin
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Razia Berdarah Lubuk Linggau......!!!!, Kapolri akan Gembleng Polisi Baru"

Posting Komentar